Blog artikel edukasi Islam di atas dan untuk semua golongan.
Dalam sejumlah ayat al-Quran, Allah kerap merangkaikan: istighfar, takwa dan rezeki. Tentu saja karena ada kaitannya secara spiritual, dan emosional manusia dihubungkan dengan entitas Penciptanya secara langsung.
Istighfar adalah ungkapan memohon ampunan dengan lisan dan hati, bisa juga dengan membaca lafadz “Astaghfirullah al-Adzim” (أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْم)
Takwa adalah sifat dan sikap takut kepada Allah, dan berhati-hati dalam membuat keputusan agar tidak melanggar aturan Allah.
Dengan ini, ia terlindungi dari tindakan bunuh diri – naudzubillah — yang disebabkan oleh stres karena kehilangan zona nyaman. Sebagaimana yang dialami oleh penyembah materialistis ketika berhadapan dengan problem, mereka mencemaskan harta bendanya.
Islam secara esensi dan substansi mempedulikan fisik manusia.
Saat bersamaan, memerintahkan untuk bertakwa dan memohon ampunan pada Allah demi kebaikan manusia itu sendiri serta petunjuk-Nya secara kontinu. Kemudian membentangkan rezeki dengan kemudahan manusia tersebut.
Dari sini seorang pengusaha muslim dituntut senantiasa bertakwa pada Allah terhadap harta yang telah dititipkan-Nya. Ia juga diminta untuk memperbanyak istighfar dan menjauhi kemaksiatan.
Dengan itu, ia memperoleh kecukupan dan kemudahan rezeki yang terduga maupun tak terduga, sebagai bukti keberkahan dan kesejahteraan.
Berikut ini dalil, ayat dan hadits tentang rezeki yang berkaitan dengan istighfar serta takwa:
فقلت استغفروا ربكم إنه كان غفارا () يرسل السماء عليكم مدرارا
“Nabi Nur berkata kepada umatnya: “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sungguh Dia Maha Pengampun, kemudian mencurahkan hujan kepadamu.” (Nuh: 10-11)
وأن استغفروا ربكم ثم توبوا إليه يمتعكم متاعا حسنا إلى أجل مسمى ويؤت كل ذي فضل فضله وإن تولوا فإني أخاف عليكم عذاب يوم كبير
Allah berfirman, “Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya. Niscaya Dia akan terus menerus memberi kenikmatan yang baik sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan memberikan rezeki kepada setiap orang yang berusaha.1” (Huud: 3)
ولو أن أهل القرى آمنوا واتقوا لفتحنا عليهم بركات من السماء والأرض …
“Jika seluruh penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan limpahkan kepada mereka berkah yang banyak dari langit dan bumi …” (al-Araf: 96)
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwa Rasulullah bersabda,
منْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Siapa yang membiasakan diri untuk beristighfar, Allah akan senyediakan kemudahan untuk setiap kesulitannya dan jalan keluar untuk setiap masalahnya, serta memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka.” (Ibnu Majah dan Abu Daud)
Diriwayatkan Tsauban dari Rasulullah, “Dosa yang diperbuat seseorang, sungguh telah menghalangi rezekinya.” (Ibnu Hibban)
Yang juga harus dipertimbangkan adalah menjaga hubungan kekerabatan termasuk media yang efektif untuk memperlancar rezeki, sebagaimana terdapat dalam hadits,
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan ajalnya ditunda, hendaklah ia menyambung tali kekerabatan.” (Muttafaqun alaih)
_______
1 Abu al-Hajjaj Mujahid bin Jabar, Tafsir Mujahid, hal. 384.