Blog artikel edukasi Islam di atas dan untuk semua golongan.
Manusia memiliki kebutuhan terhadap persahabatan, karena itu kita mencarinya. Tapi ada kalanya kita lalai bagaimana ciri sahabat sejati. Akhirnya dia pergi tanpa kita sadari.
Tidak jarang, kita tersakiti. Terkadang kecewa juga membuat kita ragu akan kesetiaan teman. Itulah sebab, kita bimbang dalam mencari teman.
Berikut ini kata bijak persahabatan dari Imam Madzhab Syafi’i yang dapat dijadikan rujukan; bagaimana ciri sahabat sejati, cara bergaul dengannya, meyakinkan diri bahwa seseorang itu setia di tengah konflik dengannya, dan kriteria teman yang buruk.
إِذَا المَرْءُ لاَ يَرْعَـاكَ إِلاَّ تَكَلُّفًا ♦ فَدَعْهُ وَ لاَ تُكْثِرْ عَلَيْهِ تَأَسُّفَــا
Jika seseorang mengasihimu hanya karena keterpaksaan, tinggalkan saja ia, dan jangan terlalu diambil perasaan.
فَفِي النَاسِ أَبْدَالٌ وَ فيِ التَرْكِ رَاحَةٌ ♦ وَ فيِ القَلْبِ صَبْرٌ لِلْحَبِيْبِ وَ لَوْ جَفَا
Lagi pula masih banyak orang yang siap menggantikannya. Dengan mengabaikannya, kau akan menemukan ketenangan. Meskipun gersang, akan selalu ada ketabahan dalam hati untuk orang tersayang.
فَمَـا كُلُّ مَنْ تَهْوَاهُ يَهْوَاكَ قَلْبُهُ ♦ وَ لاَ كُلُّ مَنْ صَافَيْتَهُ لَكَ قَدْ صَفَا
Karena tidak semua yang kau cintai dalam hatinya tertulis namamu, dan tidak semua yang kau perlakukan baik akan membalas budimu.
إِذَا لَمْ يَكُنْ صَفْوُ الوِدَادِ طَبِيْعَةً ♦ فَلاَ خَيْرَ فيِ وُدٍّ يَجِيْءُ تَكَلُّفَــا
Jika indahnya persahabatan bukanlah ketulusan, apa guna kesetiaan karena keterpaksaan.
وَ لاَ خَيْرَ فـيِ خِلٍّ يَخُوْنُ خَلِيْلَهُ ♦ وَ يَلْقَاكَ مِنْ بَعْدِ المَوَدَّةِ بِالجَفَــا
Tiada kebaikan, bersahabat dalam pengkhianatan orang yang membalas cinta dengan kebencian.
وَ يُنْكِرُ عَهْدًا قَدْ تَقَـادَمَ عَهْدُهُ ♦ وَ يُظْهِرُ سِرًّا كَانَ بِالأَمْسِ فيِ خَفَـا
Ia selalu memungkiri kenangan baik yang telah berlalu, dan membeberkan semua rahasia yang kau percayakan padanya.
سَلاَمٌ عَلَى الدُّنْيَا إِذَا لَمْ يَكُنْ بِهَا ♦ صَدِيْقٌ صَدُوْقٌ صَادِقُ الوَعْدِ مُنْصِفَا
Tak ada lagi gunanya hidup, jika di dunia tak ada lagi sahabat yang jujur, menepati janji, lagi bijaksana.
Intisari Syair:
- Tinggalkan dia yang tidak tulus padamu.
- Akan selalu ada pengganti dirinya, daripada terus tersiksa.
- Jangan berharap banyak pada manusia.
- Tidak ada gunanya persahabatan tanpa ketulusan.
- Bersahabat jangan susu dibalas air tuba.
- Jangan berteman dengan orang yang mengingkari indahnya masa lalu, dan membuka aibmu.
- Hidup harus memiliki sahabat yang jujur, tetap janji dan adil.
Ade Parid ente itu ga paham cara menterjemahkan sya’ir itu…kalau Sya’ir ente terjemahkan secara literlek harfiyah itu tidak cocok…ente bodoh jangan ditunjukkan depan umum.
Allahu yahdik
Yang mengartikan syair diatas siapa?
Bajingan sembarangan terjemah
Kenapa gan? Biar kita sampaikan ke orangnya.