Blog artikel edukasi Islam di atas dan untuk semua golongan.
Dewasa ini kemampuan berbahasa asing sangat diperlukan. Saking pentingnya, pemerintah memacu sekolah mengajarkan anak-anak mereka berbahasa Inggris. Namun, semangat itu tidak banyak berpengaruh karena metode yang diajarkan tidak tepat.
Buktinya, sekian lama belajar di SD, SMP, SMA, ternyata masih banyak mahasiswa yang tidak mampu mengaplikasikan ilmu mereka, berbahasa asing dengan baik. Terlepas dari kesungguhan mereka dalam belajar, seharusnya kita mengkritisi metode yang digunakan.
A. Metode Pembelajaran Bahasa
Dalam artikel ini kita akan mengupas metode-metode keliru dalam belajar bahasa, mengapa keliru, dan apa solusinya. Metode tersebut adalah:
1. Memberikan Makna Secara Langsung
Umumnya, kesalahan ini dilakukan oleh para guru. Ketika mendapatkan kosakata dan istilah dalam bahasa Arab yang sulit menurut muridnya. Biasanya para guru langsung memberikan maknanya dalam bahasa Indonesia (dwibahasa), tanpa berusaha menjelaskan dengan bahasa sumber.
2. Mencatat Makna Dalam Buku Pelajaran
Tidak kalah berkesinambungan, setelah mendapat penjelasan singkat dari sang guru, tanpa peras otak para murid tidak segan-segan mereka menulis makna istilah itu di dalam buku paket, tepat di bawah teks sumber.
B. Alasan dan Solusi Perbaikan Metode
Dua metode di atas sangat tidak baik bagi kemajuan pendidikan di Indonesia, karena dianggap terlalu memanjakan murid. Akhirnya mereka terbiasa berfikir instan, lunak dan santai.
Karenanya, akan kami mencoba memberikan saran bagaimana seharusnya guru dan murid bersinergi dalam belajar menguasai bahasa melalui teori-teori berikut:
1. Teori Tabula Rasa
Tabula rasa adalah teori yang pernah disampaikan oleh Ibnu Sina dan John Locke. Mereka menggambarkan bahwa pikiran manusia saat baru dilahirkan seperti media tulis kosong. Ia akan terus terisi dengan pengetahuan dan pengalaman.
Keduanya akan menorehkan kesan pada ingatan. Semakin nyata garis pada memory, semakin mudah diingat. Ingatan itu dapat diperkuat dengan cara mengulang-ulang dan melakukannya secara disiplin.
Di antara metode mengulang adalah, menulis kembali setiap kata atau istilah, bahkan idiom bahasa asing ke dalam buku catatan, tanpa menulisnya di atas lembar buku cetak pelajaran. Guru juga dapat menyebutkan kata dan artinya, untuk disimak bersama-sama.
Secara tidak langsung, mata mereka memindai catatan yang telah ada, hingga membantu para murid mengingat catatan mereka sebelumnya. Dengan kata lain, tanpa sengaja mereka membaca kosa kata kemarin.
2. Teori Neuron
Teori ini berlandaskan pada pemahaman bahwa di dalam otak ada neouron yang berfungsi sebagai pengirim pesan dan rangsangan dari anggota tubuh. Setiap neuron terhubung dengan yang lainnya melalui jembatan yang disebut sinapsis.
Penghubung itu dapat tercipta dan berkembang dengan adanya gerak dan respon yang manusia lakukan. Banyaknya sinapsis yang terhubung pada neuron menjadi faktor kuatnya ingatan terhadap sesuatu.
Dalam hal ini guru bisa menerangkan suatu istilah, sambil melakukan gerak tertentu yang membantu para murid memahami istilah itu. Misalnya kata “eye” dalam bahasa Inggris. Guru dapat menggerakkan jarinya ke arah mata sambil bekedip. Tanpa memberikan padanan atau penjelasan bahwa artinya adalah “mata”.
3. Teori Produksi Magnet
Tidak jauh berbeda dengan teori pertama yang memanfaatkan konsep pengulangan dan disiplin. Konsep yang dimaksudkan ialah pembuatan daya magnetik pada benda logam dengan menggosokkan magnet asli berkali-kali dengan satu arah terus-menerus.
Sangat disayangkan daya magnetik benda logam itu akan hilang jika terbakar atau terbentur. Peristiwa itu serupa dengan pengalaman manusia pada saat ia merasa tegang.
Melalui teori ini, guru atau murid menciptakan kegiatan yang kontinu dikerjakan. Karena terus menerus dilakukan, mereka jadi terbiasa tanpa canggung. Dalam event bersamaan, mereka akan diingatkan pada materi sebelumnya.
Catatan:
Teori dan metode ini akan berjalan baik hanya jika dilakukan dengan memanfaatkan bahasa asing, bukan bahasa ibu. Misalnya teks bahasa Arab diterjemahkan secara ekabahasa atau dengan bahasa Inggris.
Materi terkait bahasa:
- Bahasa Arab & Inggris Pondok Pesantren Gontor
- Perbedaan Ensiklopedia, Kamus dan Mujam
- Strategi Penjerjemahan Diagram V Newmark, Kasus Bahasa Arab
- Pemadanan Makna Bahasa Inggris-Arab
Sumber:
- Bolejuga. “Cara Membuat Magnet Permanen dan Sementara.” bolejuga.com/cara-membuat-magnet-permanen-dan-sementara/[22 juni 2014].
- Mikrajuddin. 2007. IPA Terpadu SMP dan MTs Jilid 3A. Jakarta: Erlangga.
- Muhammad, As’adi. 2011. Melakukan Hipnoterapi Agar Daya Ingat Anda Sekuat Cakram. Jogjajarta: Diva Press.
- Noer, Muhammad. “Tips Mengembangkan Kosakata untuk Membaca Lebih Cepat“
- membacacepat.com/artikel/mengembangkan-kosakata/ [22 juni 2014].
- Setiawan, Ebta. 2013. KBBI Offline Versi 1.5.1. Ebsoft.
- Smartnewz. ”Fakta tentang Kekuatan Super dari Otak dan P
- ikiran Manusia” forum.kompas.com/teras/46921-fakta-tentang-kekuatan-super-dari-otak-dan-pikiran-manusia.html. [22 juni 2014].
Widyaningrum. Rosalia Yenita. 2013. “John Jocke dan Tabula Rasa”.