Blog artikel edukasi Islam di atas dan untuk semua golongan.
Sudah biasa, namanya calon presiden, gubernur atau anggota dewan ngumbar janji. Hal itu bisa disikapi positif. Anggap aja kampanye program kerja.
Tapi, akan konyol jadinya dan absurd ketika janji itu diutarakan oleh Capres petahana ataupun calon presiden yang didukung presiden yang sedang menjabat.
Bayangkan, seorang presiden berkampanye untuk periode keduanya berjanji, “jika saya terpilih, saya akan ini dan itu.”
Lah… sekarang kan dia lagi menjabat, kenapa gak dikerjain aja program tersebut saat ini. Ngapain nunggu periode ke-2?
Ada pula capres yang didukung oleh presiden menjabat. Dia mau bikin program makan gratis dan susu gratis.
Padahal, kalau yang punya program tersebut adalah capres oposisi rezim saat ini, program itu sebenarnya malah logis.
Tapi jadi gak logis, karena yang punya program itu adalah capres yang didukung penguasa saat ini.
Kenapa?
Gini…
Alasan pemberian makan gratis dan susu gratis, katanya untuk memperbaiki gizi termasuk memerangi stunting..
Berarti…
Secara logika, capres tersebut beranggapan, saat ini ada banyak rakyat yang kurang gizi dan banyak kasus stunting!
Kenapa kami asumsikan “banyak”, karena itu adalah program utama capres yang selalu dijadikan headline dan jadi ujung tombak.
Program yang dijadikan ujung tombak, pastilah program yang menyasar mayoritas rakyat. Dengan kata lain, saat ini, menurut capres tersebut, level kekurangan gizi dan stunting sangat masif!
Artinya, capres tersebut sebenarnya sedang “nyindir” kinerja pemerintah saat ini yang gagal dalam memenuhi gizi masyarakat.
Di satu sisi…
Capres yang sama, juga berkampanye tentang kesuksesan pemerintah di berbagai bidang dengan puja puji setinggi langit.
Jadi yang benar yang mana?
Pemerintah itu sukses atau gagal?
Ini kan tindakan merendahkan logika!
Baca juga: Sebab Gila Jabatan dan Kekuasaan
Jika memang pemerintah selama 10 tahun berkuasa itu sukses, harusnya yang gratis itu sudah hal sekunder, bukan lagi hal primer seperti gizi dan kesehatan. Ambilah contoh, buat program gratis internet.
Sehingga akan nampak progres naik kelasnya.. Ini mah dari dulu kok jualannya sama?
Tapi uniknya, capres ini malah mengkritisi capres lain yang melempar program internet gratis, dan mempertanyakan, “lebih penting mana, makan atau internet?”
Jadi…
Capres kita ini pada kebolak-balik programnya satu sama lain dan malah melawan logika mereka sendiri.
