Blog Openulis

Blog artikel edukasi Islam di atas dan untuk semua golongan.

Presiden pilihan Tuhan, takdir terbaik

Presiden Pilihan Tuhan Berkat Doa Wali Mustajab

Mereka perlu tahu

Konyol sekali kelakuan para pengusung paslon politik; ada yang ngaku mirip Umar suka blusukan, Ali bin Abi Thalib, didukung wali bahkan pilihan Tuhan.

Bukan lain, pastinya untuk menggaet elektabilitas. Biasanya, mereka pakai istilah dan jargon mayoritas penduduk setempat.

Pas banget di Indonesia mayoritas muslim. Jangan heran yang dijual ungkapan yang identik dengan Islam. Gak bakal ada yang ngaku titisan Tuhan, karena aqidah Islam gak percaya konsep semacam titisan.

Ada yang pamer partainya didukung dari tokoh besar seperti habib dan ustadz tertentu. Habib A orang sholeh dan cerdas, memilih mengusung paslon X pasti dengan pertimbangan dan maslahat. Selanjutnya, klaim doa mereka paling manjur.

Gak ketinggalan soal pilihan Tuhan. Karena presiden pilihan Tuhan, pastilah yang terbaik.

Entar dulu! Ngaku begitu harus ada dalilnya. Jangan ngaku-ngaku kayak zionis Israel. Belum jadi, kok udah merasa. Apalagi kalau capresnya petahana atau keturunan incumbent yang digadang-gadang akan meneruskan pembangunan.

Dalam kitab Syarh Wattahlil al-Hikam, bahwa doa orang shalih atau wali akan dikabulkan Allah jika untuk kepentingan dirinya sendiri, tapi bisa jadi sulit dijawab oleh Allah jika menyangkut orang lain, akibat terhalang dosa orang-orang yang didoakan.

Pengen punya pemimpin adil, tapi kita masih suka korupsi dan nyogok. Mimpi!

Yang menang bukan berarti dia yang lebih baik, tapi lebih mencerminkan karakter warga negara Indonesia umumnya.

Sangat mungkin, paslon A secara pribadi lebih baik tapi rakyat kita lebih memilih yang korup karena satu frekuensi.

Rasul bersabda:

المرء على دين خليله

Orang itu sesuai “cara beragama” kawannya… (Abu Daud dan at-Tirmidzi)

Yah, wajar jika penjual miras akan memilih cagub yang mendukung legalisasi hiburan malam, contohnya.

Intinya…

Siapa pun yang kelak memimpin negara ini, maka itu takdir Allah Ta’ala.

Jika ternyata yang Allah tetapkan tidak sebaik yang kita harapkan, maka mari sama-sama berkaca. Allah tidak mungkin salah dalam menentukan takdir-Nya. Siapa pun kelak yang tampil, maka itu yang terbaik dan sesuai dengan keadaan kita.

Allah berfirman:

“Demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang dzalim itu menjadi pemimpin bagi sebagian yang lain disebabkan apa yang mereka kerjakan”. (Al-‘An-‘am: 129)

Jika ingin memiliki pemimpin yang baik dan negeri yang penuh keberkahan, maka jangan bosan memperbaiki diri dan orang-orang di sekitar kita.

Sebab, rumus dari Allah jelas:

“Jika penduduk negeri beriman dan bertakwa, sungguh Kami (Allah) akan bukakan untuk mereka berbagai keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami (Allah) hukum mereka sesuai dengan apa yang mereka kerjakan.” (Al-A’raf: 96)

Dulu, Khalifah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu pernah diprotes seseorang, kenapa pada masa kepemimpinan beliau keadaannya tidak sebaik masa khalifah sebelumnya.

Maka, Ali bin Abi Thalib menjawab, “Pada masa Umar, rakyat yang dipimpin adalah orang-orang seperti saya. Sedangkan pada masa saya, orang-orang yang dipimpin adalah seperti Anda.”

Berhubung negara kita Indonesia menganut sistem demokrasi, ada pepatah yang pas banget untuk kita.

كما تكونوا يولى عليكم

Sebagaimana diri kalian, begitulah orang yang memimpin kalian.

Mereka perlu tahu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *