Blog artikel edukasi Islam di atas dan untuk semua golongan.
“Harga gak mungkin bohong.” Apanya? Kualitas! Kalau mau dapat barang bagus, awet dsb. jangan ragu keluar banyak uang. Gak punya uang jangan harap punya barang High End.
Tidak banyak yang bisa didapat orang miskin, memang. Begitulah realita duniawi. Namun, hukum materialistis di atas tidak belaku pada kehidupan dunia yang riil berikut.
1. Harta
Tak diragukan lagi, uang, perhiasan, mobil, rumah, dan emas adalah benda yang berharga saat ini. Mengapa nikmat ini bisa begitu bernilai? Karena dia konkret, nyata dan terasa oleh tubuh secara langsung. Bagi pecinta dunia benda-benda ini sangatlah mahal.
Kita mencarinya dengan segala pengorbanan; waktu dan uang. Tetapi, seberapa besar perut kita! Bisakah kita menggunakan 2 mobil sekaligus! Sekalipun kita memiliki 101 setel pakaian, sudah pasti tidak agan dikenakan semuanya bersamaan.
Tapi, hari ini kita akan belajar bahwa harta seperti Lamborgini dan apartemen di Washingtong adalah barang murahan. Karena kebermanfaatannya yang tidak maksimal seperti yang disebutkan di paragraf di atas.
Lihatlah bagaimana Nabi menasihati agar harta benar-benar bernilai berikut.Abu Hurairah. mengatakan: Rasulullah ﷺ bersabda,
Seorang hamba berkata, hartaku, hartaku, hartaku. Padahal harta sesungguhnya hanyalah tiga: yang dimakan lalu habis, yang dipakai lalu lusuh dan yang disedekahkannya lalu tersimpan (untuk akhirat). Selain tiga macam itu akan lenyap atau ditinggalkan untuk orang lain. (Muslim)
Betapa ruginya kita, dari harta yang tersisa. Dimakan ngak, dipakai apalagi, boro-boro disedekahkan, tapi di akhirat tetap ditanya dari dan ke mana harta itu mengalir.
2. Kesehatan
Sehat adalah nikmat yang terlupakan banyak orang. Ibnu Abbas berkata: dari Rasulullah ﷺ,
“Dua nikmat yang kebanyakan manusia sering lupa dan lalai, yaitu kesehatan dan waktu lapang.” (HR. Bukhari)
Hakikatnya sehat lebih mahal dari harta. Kenyataanya, tidak akan ada yang mau diberikan emas sebesar gunung Himalaya, dengan syarat matanya yang sehat dicungkil! Bukti lain bahwa nikmat sehat lebih mahal dari harta, ialah orang-orang mau bayar berapapun agar dapat sembuh dari penyakitnya.
Sebagus apapun pelayanan berobat gratis, masih jauh lebih baik sehat. Tapi sungguh sangat disayangkan, kesehatan hanyalah…
mahkota yang cuma bisa dilihat orang sakit
(Nabi Muhammad)
3. Hidup
Uang gak punya ditambah sakit-sakitan bukan masalah. Tidak perlu bersusah bunuh diri, karena kematian pasti datang. Karena Anda masih punya hidup.
Bukankah percuma, cantik jelita, kaya raya tapi mayat. Meskipun saat hidup banyak pria yang tergila-gila, tapi kalau sudah mati, siapa yang mau jadi kekasihnya. Tampan, gagah, dan kaya pun tidak ada nilainya jika sudah di datangi malaikat maut.
Lihat pula diri kita yang ahli maksiat, pencuri, misalnya. Ditembak polisi, babak belur, sepeserpun tak punya. Betapa suram hidupnya, tapi itu masih lebih baik jika ia masih hidup. Karena ia masih memiliki masa depan yang suci.
Lihatlah bagaimana ayat al-Quran ini mengabarkan, betapa mereka yang telah mati ingin kembali hidup. Sayangnya, mereka tidak akan pernah bisa kembali selamanya.
حَتَّى إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتَ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ | لَعَلِّىٓ أَعْمَلُ صَـٰلِحًۭا فِيمَا تَرَكْتُ…
Hingga, ketika datang kematian kepada seorang dari mereka, dia berkata, “Ya Rabbku hidupkanlah aku kembali agar aku dapat berbuat amal yang saleh yang telah aku tinggalkan”… (al-Mukminun: 99-100)
4. Iman
Sepohon kayu daunnya rimbun
Lebat bunganya serta buahnya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak beriman apa gunanya…
Itu adalah potongan lagu yang menggambarkan betapa pentingnya hidup beriman. Bolehlah kita hidup miskin lagi sakit-sakitan, tapi punya iman. Iman adalah nikmat terbesar seperti yang termaktub dalam surat al-Maidah, ayat 3.
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”
Kehilangan iman adalah bencana terdahsyat. Betapa tidak, jika harta adalah makanan, kesehatan adalah minuman, hidup adalah udara, iman adalah harapan. Dengannya kita yakin, bahwa kemiskinan bukan akhir segalanya. Dengan itu kita percaya, esok akan ada kesembuhan.
Bayangkan tanpa iman kita hanya mampu khawatir dan tidak bisa bergerak. Menunggu kematian, tetapi belum kunjung datang. Bagi seorang muslim, selama iman masih melekat di hati. Setidaknya, surga adalah ending-nya.
Kesimpulan
Perumpamaan | Barang | Harga |
---|---|---|
Harta | 1 Porsi Nasi Padang | 8000 |
Kesehatan | 1 Botol air kemasan | 3000 |
Hidup | 5 liter oksigen | Gratis |
Iman | 1 Bumi harapan | Gratiss |
Kenyataannya, terkadang yang paling penting dalam hidup kita adalah yang gratisan. Jangan terlalu ngoyo terhadap dunia. Boleh cari harta, tapi jangan lupa sehat, selamat dan beriman.