Blog artikel edukasi Islam di atas dan untuk semua golongan.
Seorang mahasiswi mengirim surat kepada Sheikh Ramadan al-Buti rahimahullah, dia curhat bahwa saat ini sedang tertarik pada seorang mahasiswa, dan wanita tersebut siap menikah dengan pria itu, apakah mencintai dan sering membayangkan dambaan hati berdosa? Terus, kalau dia purpose ke mahasiswa itu, apakah salah?
Beliau -rahimahullah- menjawab:
“Cinta adalah perasaan yang masuk dalam hati tanpa sengaja, persis seperti lapar, haus dan perasaan lainnya, perasaan seperti itu tidak masuk dalam halal-haram, selama tidak ada implementasi dengan tindakan-tindakan negatif.
Menurut saya, daripada kamu galau, lebih baik kamu meminta keluargamu atau sahabat dekatmu yang kamu percayai untuk menyampaikan perasaan itu kepada pemuda yang kamu sukai tersebut. Yang demikian bukanlah sesuatu yang hina atau dosa selama cara penyampaiannya baik dan sopan.
| Silakan baca: Bagaimana Cara Akhwat Melamar Ikhwan
Kalau kamu berat, atau tidak berani, saya siap menjadi perantara, silahkan kamu kirim nama dan alamat pemuda itu beserta nama dan alamat kamu ke saya, nanti akan saya sampaikan perasaan kamu.
Ingat, Islam itu tidak melarang jatuh cinta, yang dilarang adalah tindakan-tindakan negatif yang kamu lakukan atas nama cinta.“
Kisah ini adalah kenyataan, tertulis dalam rubrik Ma’annaas, sebuah rubrik tanya-jawab hukum Fiqih dalam majalah Thabibuka yang diasuh langsung oleh Sheikh Buti Allahu yarham. Sekarang kumpulan tanya-jawab tersebut sudah dikumpulkan dalam kumpulan fatwa Sheikh Buti, dalam dua jilid diterbitkan oleh Dar Fikr Damascus.
Untuk urusan seperti ini, beliau sangat care. Pernah sekali beliau mendapat hadiah dari Kuwait atau Qatar, karena dipandang sebagai penulis produktif dunia Islam, hadiah itu mencapai jutaan Lira Suriah, jumlah pastinya tidak jelas, karena kisah ini beredar dari mulut ke mulut diantara masyarakat Damascus.
Beliau mengatakan kepada yang mengantarkan hadiah, “Uang itu jangan sampai masuk ke rumahku”, kemudian beliau menyuruh uang itu diserahkan kepada sebuah yayasan sosial “Tazwij Uzzab” yang bergerak dalam bidang pernikahkan untuk para jomblo. Akhirnya hadiah tersebut dipakai untuk menikahkan sekitar 250 pasangan yang belum bisa menikah karena biaya.
Islam tidak mengharamkan jatuh cinta, yang dilarang adalah tindakan-tindakan negatif yang kamu lakukan atas nama cinta
Terkait:
Sumber:
- Seif Alemdar, penulis buku Risalah Jiwa.
wah memeng terkadang ada orang yang menyembunyikan perasaanya, alasanya yang pasti malu. Mungkin langkah yang sangat bagus jika mempercayakan orang lain untuk mengatakan cinta.
Setuju Mas. Padahal kalau bilang sejak awal, bisa langsung lihat hasil, ditolak atau diterima. Jadi, gak usah galau.