Blog Openulis

Blog artikel edukasi Islam di atas dan untuk semua golongan.

Pendidikan Kader Ulama ( PKU ) Pondok Modern Gontor

9 Fakta Pondok Modern Gontor Yang Harus Ditiru Lembaga Pendidikan Indonesia

Mereka perlu tahu

Di antara banyaknya lembaga pendidikan terbaik di Indonesia adalah Pondok Modern Gontor yang berpusat di Ponorogo salah satunya.

Kiprahnya besar dengan izin Allah, telah terbukti menghasilkan banyak tokoh terkemuka untuk negeri ini dan dunia internsional. Sebut saja yang paling sering diliput media:

  • Dr. K.H. Idham Chalid, Wakil Perdana Mentri Indonesia, Ketua MPR ke-4, Ketua DPR ke-6,
  • K.H. Hasyim Muzadi, Ketua Umum PBNU, Dewan Pertimbangan Presiden,
  • Dr. Hidayat Nur Wahid, Ketua MPR ke-12, Presiden Partai Keadilan Sejahtera ke-2,
  • Prof. Dr. K.H. Din Syamsuddin, Ketua Umum Muhammadiyah, Ketua Umum MUI,
  • Bachtiar Natsir, Pimpinan AQL Center, Sekretaris Jendral MUIMI,
  • Emha Ainun Nadjib, Budayawan, Seniman,
  • Ahmad Fuadi, Penulis, Editor, Wartawan,

Dan masih beberapa ribu lain yang tentunya luput dari berita. Pasalnya yang mendirikan serta memimpin pesantren saja ada 200-an.

Mungkin sekali yang lain sedang berperan menjadi kepala sekolah, guru, dosen, tentara atau setidaknya membina pengajian.

Tentunya data ini bukan sekadar angka, tapi lebih dari itu indikator keberhasilan sebuah pendidikan.

Akan sangat panjang pembahasan apa dan bagaimana Ponpes Gontor mendidik santrinya.

Tapi jangan khawatir, di sini kita akan cuplik fakta tentang ponpes ini yang akan menggambarkan wujud pola pendidikan secara umum di dalamnya.

1. Wakaf Potensial Pondok Modern Gontor

Pendirinya mewakafkan seluruh harta warisan orang tua untuk dibangung pondok.

Terlihat ekstrim dan memang radikal. “Makan apa? bagaimana masa depan anak-cucu kita?” mungkin itu sudah tidak dipikirkan Trimurti (3 Pendiri Gontor).

Dengan itu bukannya ponpes kian surut dan pendiri menjadi melarat. Pesantren justru tambah berkembang pesat, meluas, serta mandiri dalam segala hal.

Sementara itu, para kyai pendiri, meskipun tidak digaji oleh pondok, dapat hidup dan menghidupi keluarganya dengan cara hidup sederhana.

Dengan statusnya sebagai wakaf, siapapun termasuk anak keturunan dari kiyai tidak bisa mengambil alih, mengklaim, menjual pondok. Gontor tidak bisa diakuisisi dan dipolitisasi kepentingan ormas dan partai tertentu.

Para ilmuwan yang pernah meneliti wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor mengatakan bahwa pesantren ini memiliki sistem pengembangan wakaf produktif, yang mana dengan sistem tersebut wakaf berkembang, bukan malah berkurang;

2. Visioner

Kelanjutan dari wakaf tersebut Pendiri mencanangkan Panca Jangka:

  • Pendidikan dan Pengajaran,
  • Kaderisasi,
  • Khizanatullah,
  • Pergedungan, dan
  • Kesejahteraan Keluarga;

Sebagai pedoman yang memudahkan kyai atau Pimpinan Pondok dan generasi penerus mengemban amanah, mengendalikan haluan.

Siapapun yang akan memimpin harus berpedoman pada Panca Jangka tersebut agar tidak lepas dari jalur yang semestinya.

Panca Jangka ini acuan para pengelola ponpes tentang apa saja yang harus dilakukan untuk masa depan.

Semua yang dikerjakan harus berpendidikan dan untuk pendidikan. Pengajaran harus selalu berjalan, karena pengajaran adalah nafas lembaga pendidikan.

Selalu harus ada kader penerus pendidikan di Pondok Modern Gontor, mesti ada ahli di bidang tertentu untuk setiap generasi, ajal silih berganti datang.

Pesantren harus mandiri, tidak boleh bergantung dan terikat pada siapapun dalam urusan finansial. Jiwa berkembang, fisik juga harus berkembang.

Kereta boleh berganti, tapi relnya tidak boleh bergeser.

K.H. Hasan A Sahal

3. Orientasi Pendidikan Gontor

Secara konsisten, ponpes mengadakan Pekan Perkenalan Khutbatu-l-‘Arsy (P3KA) setiap awal tahun pelajaran.

Saat itu kyai mengajarkan dan berbicara dengan lantang, konsekuen, dan konsisten tentang Panca Jiwa Pondok sebagai filsafat hidup, pandangan hidup, dan jalan hidup kepada para santrinya:

  1. Keikhlasan,
  2. Kesederhanaan,
  3. Ukhuwwah Islamiyah,
  4. Kemandirian, dan
  5. Kebebasan.

Bukan hanya itu. Beliau juga siap menjadi contoh nyata yang dapat dilihat dan ditiru oleh para santrinya.

Sangat disadari oleh Pimpinan Pondok Modern Gontor bahwa pesantren adalah lembaga pendidikan yang meletakkan kyai sebagai sentral figur dan masjid sebagai titik pusat yang menjiwai.

Pekan Perkenalan ditujukan untuk “tajdidu an-niyat” alis penyucian niat bahwa kehadiran santri di ponpes untuk mendalami ilmu dan para ustadz mengajar bukan mencari penghidupan.

4. Mandiri

Mandiri di sini, Ponpes tidak bergantung pada SPP santri untuk tetap hidup mendidik generasi. Dengan begini, setiap santri dan wali santri yang mendaftar merasa mereka tidak diundang, bahkan mereka yang berharap dapat diterima oleh Gontor.

Ponpes ini juga tidak bergantung dari pemberian pemerintah, uang sertifikat dan sebagainya. Dengan demikian pesantren lebih fokus pada hal esensi pendidikan daripada harus mengurusi administrasi yang kadang menghambat guru.

Maka Pondok ini tidak memasang advertensi atau iklan dalam penerimaan siswa baru, tetapi yang mendaftar tetap banyak. Umumnya sekolah, untuk menjaring siswa baru, akan memasang iklan dengan informasi tentang sekolah sebegitu rupa agar calon siswa mau mendaftar.

Alhamdulillah, bahkan peserta ujian masuk di Gontor bisa mencapai angka 8000-an calon pelajar di tengah pandemi Covid-19.

Jiwa kemandiriannya membuat Gontor membalikkan (baca: meluruskan) paradigma, bahwa sebuah lembaga itu “disumbang karena maju, bukan maju karena disumbang”.

Kemandiriannya dalam hal pendanaan dan sistem pendidikan membuat Gontor bebas dan konsisten tidak tergantung kepada lembaga manapun.

Kemandirian ini sangat penting bagi pondok pesantren. Kiyai Abdullah Syukri Zarkasyi pernah berkata:

“Kalian ini mau nuruti kata hati atau nuruti kata orang?

Kalau nuruti kata hati, jangan pedulikan kata orang. Sebab orang itu kita bergerak kemanapun pasti dikomentari. Saya dulu buka UKK (koperasi Guru) dan KUK (Toko besi) dan Toko Buku saja habis-habisan dikomentari, dibilang Kyai Bisnis, Kyai Mata duitan, Kyai Matre, tapi saya jalan terus.

Sekarang semua baru terbuka, pada ramai-ramai ikut-ikutan buka usaha. Saya tahu bahwa Pesantren ini butuh biaya, utamanya untuk kesejahteraan Guru. Tapi bagaimana biar ini tidak membebani santri, kesejahteraan Guru tidak boleh diambilkan dari dana santri.

Kenapa?

Biar para santri tidak berkata “Kamu kan sudah saya bayar….!!”

Ini yang ingin saya hindari, maka saya buat Unit-Unit Usaha yang saat ini mencapai 23 buah. Itu semua untuk kesejahteraan guru…

Maka jangan dengarkan kata orang jika ingin maju.

Bagus atau jelek, jalani saja. Kalau jelek ya dievaluasi ditengah jalan. Sebab dengerin kata orang itu ndak ada habisnya. Bahkan kita tidak bergerak sekalipun, itu tetap akan dikomentari, ‘ini orang masih hidup atau sudah mati, kok cuma diam saja gerakannya’.

Maka itu, ikuti kata hatimu. Kata Rasulullah “Istafti Qalbak”, Gontor sudah kenyang dicaci maki, Gontor juga sudah kenyang dipuji-puji…..!”

5. Tegas & Disiplin

Pondok Modern Gontor menerapkan disiplin ketat, tanpa mengkaitkan dengan atau mempertimbangkan ketidakkerasanan santri. Artinya, dengan disiplin ketat, ponpes atau kyai tidak khawatir santrinya akan berkurang, kabur, atau tidak kerasan karena takut disiplin.

Logikanya, jika santri berkurang, pemasukan pondok juga akan berkurang, dst. Bagi Gontor, disiplin adalah mutlak.

Dengan disiplin, membentuk atau pendidikan karakter akan berjalan dengan baik. Dengan tegas pula, Gontor justru mengatakan, “Kalau siap menerima disiplin, ya silakan masuk Gontor, kalau tidak siap, silakan pulang saja!”.

Tidak akan ada kemajuan tanpa kedisiplinan dan tidak ada kedisipilinan tanpa keteladanan.

-K.H Hasan A Sahal

6. Mapan Sistem & Kurikulum

Setelah hampir seabad, Gontor kokoh dan tetap konsisten dengan sistem Kulliyyatu-l-Mu‘allimin al-Islamiyyah (KMI) 6 tahun sejak berdirinya; Ada kesinambungan pengawasan tanpa terputus karena beda jenjang SMP-SMA atau Tsanawiyah-Aliyah

Dengan sistem tersebut, penilaian atau evaluasi terhadap siswa dapat dilakukan secara kontinu dan mandiri oleh pesantren, bebas intervensi pemerintah atau lembaga lain.

Ditambah dengan sistem asrama penuh, penanaman jiwa pondok dan pendidikan karakter benar-benar lekat dan dapat menjadi pegangan hidup, sistem pendidikan di kelas dan di luar kelas (asrama) berlangsung integral; guru di kelas adalah juga guru pembimbing di asrama.

7. Ujian Pondok Modern Gontor

Paradigma lain yang dipegang oleh Gontor hingga saat ini adalah “Ujian untuk belajar, bukan belajar untuk ujian.” Juga, “Ilmu itu akan didapat sebelum ujian, ketika ujian, dan setelah ujian.” Sehingga “tidak naik kelas” adalah hal biasa, namun tetap menjadi hal yang tidak diharapkan.

Yang terpenting di Gontor bukanlah naik kelas, tetapi seberapa banyak ilmu yang sudah didapat/diamalkan santri. Tinggal kelas bukan masalah, yang penting ilmunya bertambah. Itu yang harus disyukuri.

Tidak naik kelas adalah bukti cinta pesantren. Daripada rapuh di kelas selanjutnya karena tidak kokoh di kelas sebelumnya.

Pada beberapa siswa, untuk naik kelas, memang dibutuhkan perjuangan ekstra, ada yang sampai 8, 9 bahkan 12 tahun mengenyam pendidikan di Gontor.

Ini juga salah satu alasan kenapa Pondok Modern Gontor tidak ikut  serta dalam ujian nasional pemerintah.

Ujian ini sangat bernilai di mata Pondok Modern Darussalam Gontor, sampai-sampai wafatnya KH. Imam Zarkasyi, sebagai seorang pendiri dan pimpinan pun dinomerduakan.

8. Pengabdian

Setelah 4-6 tahun menjalani hidup sebagai pelajar, menghadapi berbagai macam pelajaran, ujian dan pendidikan; maka sebagai lembaga yang berorientasi pada pendidikan, Gontor mewajibkan pada fresh graduate-nya sebuah program pengabdian selama 1 tahun.

Pengabdian ini adalah syarat mutlak bagi pelajar yang ingin diakui sebagai alumni, minimal secara tertulis dalam ijazah atau syahadah.

Karena ijazah hakiki bagi Gontor adalah “pengakuan masyarakatmu”. Amalkan ilmu yang sudah kau dapat.

9. Guru Tidak Digaji

Mungkin agak janggal di zaman heonisme ini. Beberapa orang bahkan berkata, “gak mungkin”. Namun demikian adanya, pimpinan Gontor pun tidak mendapat gaji.

Meski tidak menggaji guru-gurunya, ponpes tetapi memberikan kesejahteraan, dengan standar sekadar untuk bekal beribadah atau bekal mengabdi.

Pesannya, “Asalkan mau hidup sederhana, insya Allah tidak akan kelaparan.” Alhamdulillah, kenyataannya ustadz Gontor tidak ada yang melarat.

Kesejahteraan yang tertulis di Panca Jangka itu tidak diambilkan dari SPP, melainkan dari hasil usaha pondok; percetakan buku, pabrik roti, toko material, pertanian dan perkebunan yang dikelola para ustadz sendiri.

Jadi, disamping mengajar di pagi, siang dan malam; guru-guru Gontor bekerja untuk menghidupi diri mereka sendiri.

Prinsip ini membuat guru Gontor tampil berwibawa di hadapan para santri; mengajar dengan tidak membedakan siapa yang sudah membayar SPP dan siapa yang belum atau malah tidak membayar SPP sama sekali.

Santri dan walinya juga tidak bisa mengatakan, “Kamu sudah saya gaji”.

Karena gaji ustadz tidak diambil dari iuran santri, Pondok Modern Gontor dapat menekan biaya SPP ke tingkat serendah mungkin. Ada kalanya Gontor menurunkan uang bayaran pelajar.

Melihat hal ini, para santri memang benar-benar berhutang jasa pada para guru. Maka, wajar saja jika ada murid yang dikeluarkan karena melawan ustadz.

Sementara ini saja sedikit dari banyak hal yang tidak mudah dipahami dari Pesantren Gontor. Terlepas dari kekurangan yang ada pada lembaga ini. Semoga pondok ini istiqomah dan lebih baik lagi.

Mereka perlu tahu

89 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

    • Wa’alaikumussalam wa rahmatullah wabarakatuh.

      Biasanya di update web resmi Gontor. Untuk pendaftaran yang akan datang, belum keluar. Biasanya kami juga ikut update. Ibu bisa merujuk pada rincian tahun lalu yang terdapat pada artikel kami yang berjudul “Pendaftaran Pondok Modern Gontor…”

  1. Assalamu alaikum. Betulkah alumni gontor diwajibkan melakukan pengabdian dalam bentuk mengajar di madrasah/pesantren lain diseluruh indonesia (atau yg membutuhkan guru).?
    Kalau betul bagaimana prosedur yg harus ditempuh?

    • Wa’alaikumussalam wa rahmatullah wa barakatuh.

      Benar sekali. Pondok atau lembaga yang membutuhkan pengabdian dapat menghadap pimpinan secara langsung 2-1 tahun (setidaknya) sebelum mendapat alumni Gontor.

    • Wa’alaikumussalam wa rahmatullah wa barakatuh

      Tentu saja. Setiap tahun di Gontor ada puluhan santri berasal dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Amerika, Thailand.

  2. Assalamualaikum ustad
    Mohon maaf ustad apa kah diGontor bagi santri wati sangat ditekankan harus berhijab syar’i ?
    Beredar issue boleh tidak menggunakan hijab
    Misal diluar sekolah atau pda saat pulang

    Terimakasih

    • Wa’alaikumussalam wa rahmatullah wa barakatuh.

      Tidak benar kabar tersebut. Bahkan, santriwati harus mengenakan hijab yang menutup sampai perut, sekalipun saat olahraga.

      Semoga membantu.

  3. Pak ustazad anak saya masih tkit pengennya nanti smp masuk gontor ankk saya dua laki laki pengen main main kegontor kalo lagi pulamg kejawa pak ustad kalo.cowok didaerah mana yaa
    Dan anak saya pengennya sd masuk gontor tapi saya belum sanggup jauh dari anak saya

    • Silakan bu, jika ingin berkunjung lihat-lihat. Di Bagian penerimaan tamu, Ibu juga bisa ngobrol sama wali santri yang lagi jenguk anaknya. Gontor Putra, pusatnya di Mlarak – Ponorogo. Putri, di Mantingan – Ngawi.

  4. Maaf tidak menggunakan Iklan , tapi kayakna fokus perekrutan di daerah2 dengan mengadakan pelatihan /bimbel masuk sekolah gontor… beriklan tetap namun tidak terlihat seperti biasanya

    • Maaf, Bimbel itu inisiatif dari para alumni membantu masyarakat. Karena banyak orang tua yang ingin memasukan anaknya ke Gontor tapi tidak tahu apa dan bagaimana sistem Gontor.

      Banyak yang tidak mengira bahwa masuk Gontor pakai ujian, padahal sebagian pondok masuk tanpa ujian. Akhirnya, jauh-jauh datang, pulang karena gagal mausk Gontor. Banyak yang tidak tahu bahwa Gontor tidak menggunakan kurikulum pemerintah dan tidak ada UN. NIM, NEM, Ijazah, Nilai UN tidak dilihat Gontor. Gontor menggunakan kalender hijriah untuk tahun ajaran. Waktu pendaftaran tidak sama seperti sekolah pada umumnya.

      Perlu diketahui juga, bimbel ini baru muncul 3-4 tahun terakhir. Jadi, orang-orang sudah tahu Gontor sebelum ada bimbel.

  5. Assalamualaikum ustadz..saya berencana memasukan anak saya SMA nanti di Gontor..semoga terlaksana dengan baik..mohon doa nya..saat ini anak saya sedang mondok.di pesantren dekat rumah saya. Kira2 kalo.saya survey ke lokasi bisa gak ya..dan bisa minta alamat jelas nya..terima kasih

    • Wa’alaikumussalam wa rahmatullah wa barakatuh.

      Semoga Allah mudahkan niat ibu dan anaknya dalam menuntut ilmu. Jika ingin melakukan survey, ibu bisa berkunjung langsung ke pondoknya. Sekalian ngobrol bareng wali santri yang sedang menginap. Untuk putra, di Mlarak – Ponorogo – Jawa Timur. Untuk putri di Mantingan – Jawa Timur.

  6. Assalamualaikum…ustadz mohon dong share sebanyak banyaknya info tentang penerimaan ujian masuk gontor ke seluruh indonesia….Alhamdulillah anak saya sekarang sedang ikut bimbel masuk gontor di ikpm gontor islamic center bekasi…semoga diterima….saya juga sudah share brosure bimbel ini di grup wa saya…tapi terbatas yg liat…

    • Wa’alaikumussakan wa rahmatullah wa barakatuh,

      Semoga niat baik Bapak dimudahkan Allah. Untuk share lebih luas, bapak bisa bergabung di group facebook keluarga besar pondok modern Gontor.

  7. Assalamualaikum…pak ustad saya walisantriwati tahun 2019..putri saya di kampus 5 putri kamdangan kelas 1 reguler..putri saya lulusan terbaik sd negri jakarta utara..blm lama ini putri saya telpon bahwa hasil ulangannya jelek dan beliau tidak kuat dgn mata pelajarannya dan mendapat kasus beberapa kali kehilangan barang pribadinya ..pak ustad yg saya tanyakan bagaimana memotivasi putri saya untuk tetap bertahan di pondok dan bagaimana merespon kasus putri saya ini apa perlu saya ke pengasuhan/wali kelas/mudabbirohnya tapi saya ragu takut putri saya kena hukum….niat saya memondokan anak di jalan allah…wassalam..

    • Wa’alaikumussalam wa rahmatullah wa barakatuh.

      Gontor itu lembaga pendidikan, bukan hanya pengajara. Jadi, mendalami ilmu agama di Gontor bukan sekedar belajar, tapi di sana ada kehidupan.

      Maksudnya, — Ibu juga bisa jelaskan hal ini pada putrinya— di Gontor gak cuma belajar tapi kita juga memenej waktu dan uang. Kita harus cuci baju sendiri, dapurnya jauh, harus ke masjid, latihan pidato harus buat teks pidato dll. Maka, mental dilatih untuk kuat.

      Terlebih, santri itu hidup tidak sendiri. Barang hilang itu biasa, mungkin salah taruh atau orang lain salah ambil, namanya hidup bersama orang banyak. Enjoy saja.

      Saya dulu sandal hilang, yo tinggal nyeker. Sepatu hilang, masuk kelas pakai sendal. Ambil santai. Paling cuma dimarahi. Itupun karena mudabbir dan ustadzah sayang pada kita.

      Sampaikan pada putrinya, “pondok ini cuma proses, ribuan orang sudah berhasil dan lulus menjalaninya”. Kita akan malu kalau gagal.

      Tugas wali santri, memberikan support dan motivasi. Kalau barang hilang, atau rusak jangan dipermasalahkan. Bahkan ada orang tua yang mengajarkan pada anaknya, “Nak, gak apa-apa kalau kamu tidak naik kelas, dihukum karena melanggar, selama tidak melanggar syariat atau dikeluarkan dari pondok.” Jadi, anak yakin dan bersemangat karena tidak stresss, yang penting jalani saja.

      Soal pelajaran yang bejibun dan rumit, itu hal wajar. Kurang-lebih pelajaran kelas 1 reguler ada 30 mata pelajaran. Kemarin itu cuma ulangan umum, tidak menentukan kenaikan kelas. Kalau belum memuaskan, maka harus belajar lagi. Saya dulu awal kelas 1 reguler, rata-rata nilai ujian tengah semester 5.9 😀 saya yakin putri Bapak lebih pintar dari saya.

      Setiap saat para mudabbir dan ustadzah selalu memberikan motivasi, saya juga sebagaimana di atas, memotivasi “Orang lain bisa lulus, masa’ saya tidak!” Kita kan sama-sama bisa masuk dan diterima jadi santri, In sya Allah kita juga bisa sama-sama lulus dan jadi alumni.

      Bapak juga bisa bebagi dengan wali santri lain, misalnya dengan masuk di group facebook keluarga besar Gontor, kalau belum gabung.

      Semoga bermafaat, wassalamu’alaikum.

  8. Assalamualaykum ….
    mohon infonya untuk Komunikasi antara Walisanti dan Guru gontor lewat apa ya ? karena kabarnya Guru2 Gontor tidak pegang HP,..
    mungkin setiap akhir semester, kan walisantri perlu tahu tentang perkembangan anak anaknya,…

    • Wa’alaikumussalam wa rahmatullah

      Yang kami tahu, biasanya komunikasi antar wali santri biasanya lewat sosmed FB. Para orang tua biasanya share group angkatan, kelas, dan konsulat.

  9. Aassalamualaikum ustadz.
    Nama sy pk agus & sy dari kaltim, anak saya sekarang kelas 6 SD & tahun depan 2020 dia lulus dan tertarik untuk mondok di gontor, mohon infonya ustadz, pendaftaran tahun 2020 dibulan apa ya ?, pendaftarannya bisa lewat online tidak ya ?, untuk penempatannya bisa memilih sendiri atau tidak, kebetulan keluarga dijawa ada di daerah blitar, dan harapannya bisa mondok di Gontor 3 Kediri. terima kasih atas penjelasannya pak ustadz.
    Wassalamu’alaikum wr wb.

    • Wa’alaikumussalam wa rahamtullah wa barakatuh.

      Pembukaan pendaftaran Gontor biasanya akhir Ramadhan dan awal Syawwal. Semua proses pendaftaran dilakukan tatap muka, tidak ada yang online. Mengenai penempatan, ini ditentukan oleh pondok dan panitia, kita tidak bisa memilih.

      Semoga bermanfaat.

      Wassalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.

  10. Aassalamualaikum ustadz.
    Nama saya Muhammad Galih. Ingin tanya pak, saya kan sudah tamat Sma tahun ini dan insya allah mau melanjutkan kuliah di universitas swasta (bukan Univ. UNIDA), setelah wisuda insya allah berencana belajar di PMDG. Pada saat daftar di Gontor umur saya sudah 22 tahun. Apakah saya bisa daftar pak ustadz???…
    Terimakasih.

    • Wa’alaikumussalam wa rahmatullah

      Gontor tidak membatasi batas usia. In Sya Allah mas Galih bisa masuk. Tapi, apakah tidak sebaiknya saudara masuk UNIDA saja? Sama-sama belajar agama dan tinggal di lingkungan universitas sebagaimana mondok.

      • Assalamualaikum maaf bpk / ibuk saya ingin ank saya masuk gontor ada bilang biaya sekolah mahal sama seperti ank kuliah

        • Wa’alaikumussalam wa rahmatullah wa barakatuh.

          Alhamdulillah, kalau mau dihitung dan dibandingkan oleh sekolah non-pesantren pun Gontor masih termasuk yang murah dan terjangkau. Apalagi dengan pola pendidikan 24 jam dan makan 3x dalam sehari.

  11. Bismillah, assalamualaikum pak ustad, anak saya sekarang baru kelas 2 SD, saya berencana tamat SD mau masukin ke pesantren, mahal gak pak ustad biaya awal masuk pesantren, terus sama bulanan jg kira kira terjangkau gak sama kami yg dari golongan menengah ke bawah, secara masuk sekolah IT sekarang aj biayanya udah puluhan juta,

    • Wa’alaikumussalam wa rahmatullah

      Kalau sekarang Sekolah IT puluhan, Gontor untuk pendaftaran pertama hanya 5-6jt. Untuk bulanan 630, itu sudah termasuk makan 3x sehari.

      Serahkan semua pada Allah, kita tinggal minta rezeki yang halal.

      Semoga bermanfaat.

  12. Assalamualaikum, Wr, Wb, ustadz mau nanya apakah anak2 dari luar daerah seperti Kota Bima NTB bisa diterima di pondok Gontor ??

    • Wa’alaikumussalam wa rahmatullah wa barakatuh

      Tentu saja bisa Ibu, Gontor menerima siapa saja dan dari mana saja. Yang penting lulus tes masuk.

  13. Assalamualaikum ustadz..saya ingin sekali memasuk kan anak saya ke gontor yang tingkat aliyah nya..alhamdullillah sekarang masih mulai tahunnpertama di pondok pesantren tahfizul quran di sumatera barat..mudah2an bisanditerima ya ustadz..

    • Wa’alaikumussalam wa rahmatullah

      Semoga anak ibu diberikan istiqomah menjaga al-Quran dalam hati dan mengamalkannya. Saya kira semua pondok sama-sama bagus, kenapa ingin masuk ke Gontor?